Banyak orang mengerti akan arti menulis namun sering kali mereka tidak memahami apa yang mereka tulis dan tentang apa manfaat yang mereka tulis tersebut. Pernahkah anda membayangkan para penulis dalam mencari ide dari tulisan yang mereka buat? tentu tidak. Karena kita selalu berpikir untuk diri sendiri dan selalu mementingkan diri sendiri dari pada memperdulikan orang lain di sekitar.
Alangkah sempurnanya hidup jika kita mampu menulis dengan hati
Coba anda bayangkan sejenak, tentang hal apa yang akan anda tulis hari ini. Dan coba anda reka ulang kejadian hari ini yang anda alami, baik dari bangun tidur bahkan ketika anda tertidur.
Usahakan untuk menulis ulang apa yang menjadi impian anda ketika saat itu, dan apakah yang akan anda lakukan untuk menghindari atau bahkan mewujudkan mimpi yang baru saja anda alami. Jika hal itu anda fahami maka anda akan menjadi seorang penulis yang mengerti arti tulisan anda apakah bermanfaat untuk diri anda atau kah akan menjadi beban pada diri anda.
Arti Menulis Bagi Diri Pribadi
Sejak aku dilahirkan hingga hari ini, dari semenjak aku belajar menulis dan aku belajar membaca. Disana banyak yang telah ku temukan tentang apa arti menulis dan bagaimana cara menulis apa yang ada dalam pikiran kita dan apa yang ada dalam benak kita, semua itu akan menjadi sebuah karya jika kita selalu berupaya mengembangkan apa ingin di tulis saat ini, esok bahkan nanti.
Aku berusaha untuk mencoba dan mencoba memberikan apa yang bisa aku tulis agar apa yang aku tulis dapat bermanfaat untuk diri ku khususnya dan untuk banyak orang.
Dalam diri ku, dari semenjak aku belajar menulis aku selalu membayangkan bagaiamana caranya aku bisa membuat orang membaca tulisan ku dan bagaimana caranya orang lain dapat memahami apa yang aku tulis. Namun semua itu tidak aku mengerti dan tak mampu aku fahami apa yang ingin ku tulis dan apa yang akan ku tulis. Sering aku membayangkan hal-hal yang baru dan ingin sekali ku tulis. Namun ternyata menulis hal yang baru sangat sulit dari pada menulis tentang apa yang telah kita alami, karena pengalaman yang telah terjadi akan bisa menjadi cerita kita kepada anak cucu kita nanti. Apakah tulisan itu bermanfaat ataukah tidak, itu semua tergantung dari apa yang kita tulis tentang isi tulisan tersebut.
Aku ingin sekali menulis
Saat ini ku pun bimbang dengan cerita ku sendiri, seakan aku terjebak dalam sebuah jurang dimana aku tidak bisa berlari lagi. Dihapan ku adalah jurang yang curang dan di depan ku adalah binatang buas yang akan menerkam ku. Entah ku harus bagaimana, apakah ku harus melompat ataukah aku harus melawan binatang buas itu. Sangat sulit ku utarakan tentang perasaan ku saat ini, sangat-sangat sulit ku bayangkan.
Tahukah anda untuk apa ku menulis yang menurut ku hanya gundah dalam jiwa ku yang berontak. Namun jiwa ini tidak bisa dibohongi karena pada hakikatnya ku hanya seperti debu yang akan hilang ketika terkena air. Dan aku hanya setetes embun yang kan menguap ketika mentari bersinar.
Menulis bagi diri ku adalah cara ku meluapkan kesedihan ku
Aku berusaha menutupi kesedihan ku kepada orang terdekat ku dan berusaha agar mereka tidak mengetahui bahwa diri ku sangat-sangat sedih dan sakit. Namun ku selalu mencoba untuk menutupinya, meski raut wajah ku bisa menutupi semua itu namun jiwa dan hati ini tidak mampu menutupi semua kesedihan yang ada dalam diri ku.
Aku mulai lelah menulis
Aku sering kali drop akan semua yang ku jalani, tidak bersemangat dan tidak ada gairah untuk bangkit dari keterpurukan ku itu. Meski raga ini mencoba bangkit namun hati ini serasa amat berat untuk menghadapi semua ini. Karena kenyataannya ku harus kehilangan semangat ku, semangat jiwa ku yang telah ku tancapkan dalam diri seseorang yang amat berpengaruh tentang hidup ku. Kini ku hanya bisa diam, ku hanya bisa menangisi apa yang telah terjadi, sesungguhnya jiwa ku menjerit, sesungguhnya raga ini hancur.
Ku Mencoba Tuk Menulis Kembali
Saat ku bimbang dan saat ku sedih, ku mencoba mengubah kesedihan itu menjadi sebuah tulisan, apakah tulisan itu bermanfaat atau tidak. Tapi aku tidak perdulikan semua itu, karena dalam benak ku hanya ingin meluapkan kesedihan ku tersebut dengan sejuta kata-kata yang begitu saja keluar dalam pikiran ku.
Terkadang rasa itu muncul dan selalu muncul, betapa ingin ku memeluknya dan menatapnya penuh tanda tanya apa yang sebernanya terjadi dan apa yang ku alami ini mimpi ataukah kenyataan. Sudah lah semua itu hanya ungkapan kata, karena ku tidak akan melepasnya tanpa harapan apa pun. Ku akan memperjuangkan apa yang kurasakan saat ini, esok dan nanti.